Kamis, 24 Maret 2016

Perbedaan feed and food



§    PERBEDAAN FOOD DAN FEED
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dimakan oleh makhluk hidup mendapatkan tenaga dan nutrisi. Pada umumnya pengertian makanan (food) digunakan secara umum untuk semua makhluk hidup sedangkan pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu kesehatannya. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya.
v  Pakan
Pakan adalah segaalah sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan, pada kenyataanya sering terjadi penyimpangan yang menunjukkan penggunaan kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan yang telah diolah menjadi pellet, crumble atau mash.
v Bahan Pakan
Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak.
v  Ransum
Ransum adalah pakan jadi yang siap diberikan pada ternak yang disusun dari berbagai jenis bahan pakan yang sudah dihitung (dikalkulasi) sebelumnya berdasarkan kebutuhan industri dan energi yang diperlukan.
v Konsentrat
Berdasarkan kandungan gizinya, konsentrat dibagi dua golongan yaitu konsentrat sebagai sumber energi dan sebagai sumber protein. Konsentrat sebagai sumber protein apabila kandungan protein lebih dari 18%, Total Digestible Nutrision (TDN) 60%. Ada konsentrat yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Berasal dari hewan mengandung protein lebih dari 47%. Mineral Ca lebih dari 1% dan P lebih dari 1,5% serta kandungan serat kasar dibawah 2,5%. Contohnya : tepung ikan, tepung susu, tepung daging, tepung darah, tepung bulu dan tepung cacing. Berasal dari tumbuhan, kandungan proteinnya dibawah 47%, mineral Ca dibawah 1% dan P dibawah 1,5% serat kasar lebih dari 2,5%. Contohnya : tepung kedelai, tepung biji kapuk, tepung bunga matahari, bungkil wijen, bungkil kedelai, bungkil kelapa, bungkil kelapa sawit dll. Konsentrat sebagai sumber energi apabila kandungan protein dibawah 18%, TDN 60% dan serat kasarnya lebih dari 10%. Contohnya : dedak, jagung, empok dan polar.
v  Zat Additif
Zat additif merupakan zat yang perlu ditambahkan dalam jumlah relative sedikit yang kadangkala diperlukan untuk melengkapi ransum yamg disusun, yang berfungsi sebagai penambah aroma/cita rasa, asam amino/ campuaran asam amino dan vitamin mix.  Zat additif merupakan suatu bahan atau kombinasi bahan yang biasa digunakan dalam campuran ransum digunakan dalam jumlah sedikit untuk memenuhi kebutuhan tertentu, misalnya memacu pertumbuhan, meningkatkan kecernaan seperti antibiotik, hormon, probiotik, pewarna, rasa.
§    PENGGOLONGAN BAHAH BAKU PAKAN BERDASARKAN ASALNYA
v  Bahan Pakan Nabati
Bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bahan pakan nabati ini umumnya mempunyai serat kasar tinggi, misalnya dedak dan daun-daunan. Disamping itu bahan pakan nabati banyak pula yang mempunyai kandungan protein tinggi seperti bungkil kelapa. bungkil kedele dan bahan pakan asal kacang-kacangan. Dan tentu saja kaya akan energi seperti jagung.
v  Bahan Pakan Asal Hewan
Bahan pakan hewani ini umumnya merupakan limbah industri, sehingga sifatnya memanfaatkan limbah. Bahan pakan hewani yang biasa digunakan adalah tepung ikan, tepung tulang, tepung udang dan tepung kerang. Beberapa bahan pakan hewan yang lain adalah cacing, serangga, ulat dll. Bahan-bahan pakan ini ditemukan ayam yang dipelihara secara intensif, cacing, serangga dan lain-lain tidak diberikan. Tetapi bekicot yang banyak didapat di musim hujan, sudah mulai diternakkan, merupakan bahan pakan alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein pada ransum ayam.
§    PENGGOLONGAN BAHAN PAKAN BERDASARKAN BENTUKNYA
v  Bentuk Butiran.
Bentuk ini umumnya lebih disukai ternak unggas seperti bahan baku pakan jagung, gandum, sorgum, dan lain-lain dengan komposisi ekonomis mencapai 25 %.
v  Bentuk Tepung
Bentuk tepung umumnya diperoleh dari bahan baku seperti bekatul, dedak, gandum, tepung tulang, dal lain-lain dengan komposisi mencapai 25-35 %.
v  Bentuk Pilih
Bentuk pilih umumnya diperoleh dari bahan baku seperti bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, bungkil kelapa, dan lain-lainnya dengan komposisi ekonomis mencapai 10-25 %.
v  Bentuk Cair
Pada umummya pakan ternak  menggunakan bentuk cair yang berupa minyak ikan dan minyak kedelai dengan komposisi ekonomis relative kurang dari 0,5% fungsinya untuk pembentukan asam lemak bebas.
§      PENGGOLONGAN BAHAN PAKAN BERDASARKAN SUMBERNYA
v  Sumber Energi
Termasuk dalam golongan ini adalah semua bahan pakan ternak yang kandungan protein kasarnya kurang dari 20%, dengan konsentrasi serat kasar di bawah 18%. Berdasarkan jenisnya, bahan pakan sumber energi dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:
Ø  Kelompok serealia/biji-bijian (jagung, gandum, sorgum).
Ø  Kelompok hasil sampingan serealia (limbah penggilingan).
Ø  Kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon dan hasil sampingannya).
Ø  Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumput (rumput gajah, rumput benggala dan rumput setaria).
v Sumber Protein
Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman). Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:
Ø  Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daun-daunan sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela rambat, ganggang dan bungkil).
Ø  Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi kaliandra, gamal dan sentero.
Ø  Kelompok bahan yang dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung tulang dan sebagainya).
v Sumber Vitamin dan Mineral
Hampir semua bahan pakan ternak, baik yang berasal dari tanaman maupun hewan, mengandung beberapa vitamin dan mineral dengan konsentrasi sangat bervariasi tergantung pada tingkat pemanenan, umur, pengolahan, penyimpanan, jenis dan bagian-bagiannya (biji, daun dan batang). Disamping itu beberapa perlakuan seperti pemanasan, oksidasi dan penyimpanan terhadap bahan pakan akan mempengaruhi konsentrasi kandungan vitamin dan mineralnya. Saat ini bahan-bahan pakan sebagai sumber vitamin dan mineral sudah tersedia di pasaran bebas yang dikemas khusus dalam rupa bahan olahan yang siap digunakan sebagai campuran pakan, misalnya premix, kapur, Ca2PO4 dan beberapa mineral.
§    BAHAN PAKAN MENURUT KELAZIMANNYA (KONVENSIONAL DAN NON KONVENSIONAL)
v Bahan Pakan Konvensional
Bahan pakan ini adalah bahan baku yang sering digunakan dalam pakan yang biasanya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup (misalnya protein) dan disukai ternak. Bahan pakan ini dapat  berasal dari tanaman ataupun hewan, ikan, dan hasil sampingan industri pertanian. Contoh bahan baku ini yaitu; Rumput, Jagung, Dedak, Tepung Ikan, Bekatul, Dll.
v Bahan Pakan Non Konvensional
Bahan pakan ini adalah bahan pakan yang tidak atau belum lazim dipakai untuk menyusun ransum. Bahan pakan ini berpotensi digunakan sebagai campuran pakan unggas karena tingkat ketersediaannya banyak diberbagai daerah. Bahan ini mengandung nutrisi yang diperlukan unggas dan kurang bersaing dengan manusia, tapi belum banyak dimanfaatkan karena hanya daerah-daerah tertentu yang tersedia. Kandungan anti nutrisi yang dimiliki harus diolah terlebih dahulu sebelum digunakan pada unggas. Bahan ini bisa berasal dari industri kimia, pertanian maupun hasil fermentasi. Contoh dari bahan baku ini adalah Urea, Diamonium fosfat, Isi rumen, Protein sel tunggal/ragi, Dll).


§    SPESIFIKASI BAHAN PAKAN TERNAK
v  Kelompok biji-bijian
Ciri-ciri khusus kelompok ini yaitu mengandung karbohidrat dengan konsentrasi tinggi, sedangkan kandungan protein, serat kasar, vitamin, dan mineralnya rendah. Contoh : jagung, gandum, sorgum, dan sejenis padi-padian.
v  Kelompok hasil sampingan biji-bijian; Kelompok ini adalah dedak padi/lunteh/bekatul, dedak gandum, dan pollard.
Kelompok biji-bijian sumber minyak; Kelompok ini selain mengandung energy yang cukup tinggi juga sebagai sumber protein, lemak dan minyak. Contohnya : kacang tanah, wijen, dan kacang kedelai.
v  Kelompok hasil sampingan biji-bijian sumber minyak
Kelompok ini merupakan hasil ikutan dari proses pembuatan minyak baik secara mekanik (pressing) maupun secara kimiawi (ekstraksi). Bahan pakan yang termasuk dalam kelompok ini mengandung kadar lemak dan protein yang cukup tinggi, seperti : tepung ikan, tepung tulang, bekicot, tepung bulu, dan lemak.
v  Kelompok hasil hewan
Kelompok ini sebagai sumber protein hewani, sumber energi, dan sumber lemak, tetapi tingkat penggunaannya sangat terbatas. Beberapa bahan pakan yang sering digunakan adalah tepung ikan, tepung tulang, bekicot, tepung bulu, dan lemak.
v  Kelompok Legum atau Polongan
Bahan pakan yang termasuk dalam kelompok ini mengandung protein nabati yang cukup tinggi dan memiliki daya pacu terhadap kegiatan reproduksi. Misalnya : kacang hijau, lamtoro, dan kaliandra. Penggunaannya sangat terbatas karena tingkat toksikasi (daya pengaruh racun) yang tinggi.
v  Kelompok Khusus
Kelompok terakhir ini berfungsi sebagai “binder” (perekat, membuat kompak), sebagai pakan substitusi, dan pemacu cita rasa. Misalnya: gula, tapioka, tetes/molasses, kapur, dan premix.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar