§
PERBEDAAN FOOD DAN FEED
Makanan
adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dimakan oleh
makhluk hidup mendapatkan tenaga dan nutrisi. Pada umumnya pengertian makanan
(food) digunakan secara umum untuk semua makhluk hidup sedangkan pakan adalah
semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu kesehatannya. Pada
umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif,
kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di
dalamnya.
v Pakan
Pakan adalah segaalah sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber
energi dan zat-zat gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan,
pada kenyataanya sering terjadi penyimpangan yang menunjukkan penggunaan kata
pakan diganti sebagai bahan baku pakan yang telah diolah menjadi pellet,
crumble atau mash.
v Bahan Pakan
Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah sesuatu
yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun
anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan
ternak.
v Ransum
Ransum adalah pakan jadi yang siap diberikan pada ternak yang
disusun dari berbagai jenis bahan pakan yang sudah dihitung (dikalkulasi)
sebelumnya berdasarkan kebutuhan industri dan energi yang diperlukan.
v Konsentrat
Berdasarkan kandungan gizinya, konsentrat dibagi dua golongan yaitu
konsentrat sebagai sumber energi dan sebagai sumber protein. Konsentrat sebagai
sumber protein apabila kandungan protein lebih dari 18%, Total Digestible
Nutrision (TDN) 60%. Ada konsentrat yang berasal dari hewan dan tumbuhan.
Berasal dari hewan mengandung protein lebih dari 47%. Mineral Ca lebih dari 1%
dan P lebih dari 1,5% serta kandungan serat kasar dibawah 2,5%. Contohnya :
tepung ikan, tepung susu, tepung daging, tepung darah, tepung bulu dan tepung
cacing. Berasal dari tumbuhan, kandungan proteinnya dibawah 47%, mineral Ca
dibawah 1% dan P dibawah 1,5% serat kasar lebih dari 2,5%. Contohnya : tepung
kedelai, tepung biji kapuk, tepung bunga matahari, bungkil wijen, bungkil
kedelai, bungkil kelapa, bungkil kelapa sawit dll. Konsentrat sebagai sumber
energi apabila kandungan protein dibawah 18%, TDN 60% dan serat kasarnya lebih
dari 10%. Contohnya : dedak, jagung, empok dan polar.
v Zat Additif
Zat additif merupakan zat yang perlu ditambahkan dalam jumlah
relative sedikit yang kadangkala diperlukan untuk melengkapi ransum yamg
disusun, yang berfungsi sebagai penambah aroma/cita rasa, asam amino/ campuaran
asam amino dan vitamin mix. Zat additif
merupakan suatu bahan atau kombinasi bahan yang biasa digunakan dalam campuran
ransum digunakan dalam jumlah sedikit untuk memenuhi kebutuhan tertentu,
misalnya memacu pertumbuhan, meningkatkan kecernaan seperti antibiotik, hormon,
probiotik, pewarna, rasa.
§
PENGGOLONGAN BAHAH BAKU PAKAN BERDASARKAN ASALNYA
v Bahan Pakan Nabati
Bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Bahan pakan nabati ini umumnya mempunyai serat kasar tinggi,
misalnya dedak dan daun-daunan. Disamping itu bahan pakan nabati banyak pula
yang mempunyai kandungan protein tinggi seperti bungkil kelapa. bungkil kedele
dan bahan pakan asal kacang-kacangan. Dan tentu saja kaya akan energi seperti
jagung.
v Bahan Pakan Asal Hewan
Bahan pakan hewani ini umumnya merupakan limbah industri, sehingga
sifatnya memanfaatkan limbah. Bahan pakan hewani yang biasa digunakan adalah
tepung ikan, tepung tulang, tepung udang dan tepung kerang. Beberapa bahan
pakan hewan yang lain adalah cacing, serangga, ulat dll. Bahan-bahan pakan ini
ditemukan ayam yang dipelihara secara intensif, cacing, serangga dan lain-lain
tidak diberikan. Tetapi bekicot yang banyak didapat di musim hujan, sudah mulai
diternakkan, merupakan bahan pakan alternatif yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan protein pada ransum ayam.
§ PENGGOLONGAN BAHAN PAKAN BERDASARKAN BENTUKNYA
v Bentuk Butiran.
Bentuk ini umumnya lebih disukai ternak unggas seperti bahan baku
pakan jagung, gandum, sorgum, dan lain-lain dengan komposisi ekonomis mencapai
25 %.
v Bentuk Tepung
Bentuk tepung umumnya diperoleh dari bahan baku seperti bekatul,
dedak, gandum, tepung tulang, dal lain-lain dengan komposisi mencapai 25-35 %.
v Bentuk Pilih
Bentuk pilih umumnya diperoleh dari bahan baku seperti bungkil
kedelai, bungkil kacang tanah, bungkil kelapa, dan lain-lainnya dengan
komposisi ekonomis mencapai 10-25 %.
v Bentuk Cair
Pada umummya pakan ternak
menggunakan bentuk cair yang berupa minyak ikan dan minyak kedelai
dengan komposisi ekonomis relative kurang dari 0,5% fungsinya untuk pembentukan
asam lemak bebas.
§
PENGGOLONGAN BAHAN PAKAN BERDASARKAN SUMBERNYA
v Sumber Energi
Termasuk dalam golongan ini adalah semua bahan pakan ternak yang
kandungan protein kasarnya kurang dari 20%, dengan konsentrasi serat kasar di
bawah 18%. Berdasarkan jenisnya, bahan pakan sumber energi dibedakan menjadi empat
kelompok, yaitu:
Ø Kelompok serealia/biji-bijian (jagung, gandum, sorgum).
Ø Kelompok hasil sampingan serealia (limbah penggilingan).
Ø Kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon dan hasil sampingannya).
Ø Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumput (rumput
gajah, rumput benggala dan rumput setaria).
v Sumber Protein
Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak yang
mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman). Golongan
ini dibedakan menjadi 3 kelompok:
Ø Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas
jenis daun-daunan sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun
ketela rambat, ganggang dan bungkil).
Ø Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi
kaliandra, gamal dan sentero.
Ø Kelompok bahan yang dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung
tulang dan sebagainya).
v Sumber Vitamin dan Mineral
Hampir semua bahan pakan ternak, baik yang berasal dari tanaman
maupun hewan, mengandung beberapa vitamin dan mineral dengan konsentrasi sangat
bervariasi tergantung pada tingkat pemanenan, umur, pengolahan, penyimpanan,
jenis dan bagian-bagiannya (biji, daun dan batang). Disamping itu beberapa
perlakuan seperti pemanasan, oksidasi dan penyimpanan terhadap bahan pakan akan
mempengaruhi konsentrasi kandungan vitamin dan mineralnya. Saat ini bahan-bahan
pakan sebagai sumber vitamin dan mineral sudah tersedia di pasaran bebas yang
dikemas khusus dalam rupa bahan olahan yang siap digunakan sebagai campuran
pakan, misalnya premix, kapur, Ca2PO4 dan beberapa mineral.
§
BAHAN PAKAN MENURUT KELAZIMANNYA (KONVENSIONAL DAN NON
KONVENSIONAL)
v Bahan Pakan Konvensional
Bahan pakan ini adalah bahan baku yang sering digunakan dalam pakan
yang biasanya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup (misalnya protein) dan
disukai ternak. Bahan pakan ini dapat
berasal dari tanaman ataupun hewan, ikan, dan hasil sampingan industri
pertanian. Contoh bahan baku ini yaitu; Rumput, Jagung, Dedak, Tepung Ikan,
Bekatul, Dll.
v Bahan Pakan Non Konvensional
Bahan pakan ini adalah bahan pakan yang tidak atau belum lazim
dipakai untuk menyusun ransum. Bahan pakan ini berpotensi digunakan sebagai
campuran pakan unggas karena tingkat ketersediaannya banyak diberbagai daerah.
Bahan ini mengandung nutrisi yang diperlukan unggas dan kurang bersaing dengan
manusia, tapi belum banyak dimanfaatkan karena hanya daerah-daerah tertentu
yang tersedia. Kandungan anti nutrisi yang dimiliki harus diolah terlebih
dahulu sebelum digunakan pada unggas. Bahan ini bisa berasal dari industri
kimia, pertanian maupun hasil fermentasi. Contoh dari bahan baku ini adalah
Urea, Diamonium fosfat, Isi rumen, Protein sel tunggal/ragi, Dll).
§
SPESIFIKASI BAHAN PAKAN TERNAK
v Kelompok biji-bijian
Ciri-ciri khusus kelompok ini yaitu mengandung karbohidrat dengan
konsentrasi tinggi, sedangkan kandungan protein, serat kasar, vitamin, dan
mineralnya rendah. Contoh : jagung, gandum, sorgum, dan sejenis padi-padian.
v Kelompok hasil sampingan biji-bijian; Kelompok ini adalah dedak
padi/lunteh/bekatul, dedak gandum, dan pollard.
Kelompok biji-bijian sumber minyak; Kelompok ini selain mengandung
energy yang cukup tinggi juga sebagai sumber protein, lemak dan minyak.
Contohnya : kacang tanah, wijen, dan kacang kedelai.
v Kelompok hasil sampingan biji-bijian sumber minyak
Kelompok ini merupakan hasil ikutan dari proses pembuatan minyak
baik secara mekanik (pressing) maupun secara kimiawi (ekstraksi). Bahan pakan
yang termasuk dalam kelompok ini mengandung kadar lemak dan protein yang cukup
tinggi, seperti : tepung ikan, tepung tulang, bekicot, tepung bulu, dan lemak.
v Kelompok hasil hewan
Kelompok ini sebagai sumber protein hewani, sumber energi, dan
sumber lemak, tetapi tingkat penggunaannya sangat terbatas. Beberapa bahan
pakan yang sering digunakan adalah tepung ikan, tepung tulang, bekicot, tepung
bulu, dan lemak.
v Kelompok Legum atau Polongan
Bahan pakan yang termasuk dalam kelompok ini mengandung protein
nabati yang cukup tinggi dan memiliki daya pacu terhadap kegiatan reproduksi.
Misalnya : kacang hijau, lamtoro, dan kaliandra. Penggunaannya sangat terbatas
karena tingkat toksikasi (daya pengaruh racun) yang tinggi.
v Kelompok Khusus
Kelompok terakhir ini berfungsi sebagai “binder” (perekat, membuat
kompak), sebagai pakan substitusi, dan pemacu cita rasa. Misalnya: gula,
tapioka, tetes/molasses, kapur, dan premix.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar