Kamis, 24 Maret 2016

sistem pencernaan ternak ruminansia



Sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia lebih panjang dan kompleks. Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang sulit dicerna oleh hewan pada umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda dengan sistem pencernaan hewan lainnya.
Ruminansia / Memamah Biak Secara umum, alur proses pencernaan makanan manusia dan hewan ruminansia (pemamah biak) tidak jauh berbeda. Perbedaannya hanya terletak pada susunan gigi dan struktur lambungnya saja. Alat-alat pencernaan hewan ruminansia meliputi : rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. 
1.        Mulut
Makanan masuk pertama kali melalui rongga mulut. Di dalam rongga mulut, makanan dikunyah oleh gigi dan dicampur dengan air ludah. Giginya memiliki susunan 16 buah gigi seri yang berfungsi sebagai penjepit makanan; 12 buah gigi geraham depan (premolar) dan 12 buah gigi geraham belakang (molar) yang berfungsi untuk memamah makanan. Sementara gigi taringnya sudah dimodifi kasi untuk menggigit dan memotong tumbuhan. Di antara gigi seri dan gigi geraham terdapat celah yang disebut diastema. Fungsinya sebagai tempat menjulurkan lidah saat mengambil tumbuhan atau dedaunan.
2.        Kerongkongan (eshopagus)
Dari rongga mulut, makanan masuk melalui kerongkongan (esofagus) menuju lambung dengan gerakan peristatik.
3.        Lambung
Lambung ruminansia seperti sapi, kerbau, domba dan kambing berbeda dengan lambung manusia. Lambung ruminansia terbagi menjadi empat bagian, yakni rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.
a.         Rumen
Saat makanan masuk ke dalam lambung, pertama kali menuju rumen. Rumen berfungsi untuk menampung makanan sementara. Di dalamnya terjadi proses pembusukan dan fermentasi oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan protozoa. Bakteri yang berperan dalam proses fermentasi selulosa menjadi glukosa dan bentuk lainnya ini berasal bakteri genus Cyptophaga dan Bacterium, sementara protozoa nya adalah genus Flagellata, seperti Cypromonas subtitis.
b.         Reticulum
Makanan yang berasal dari rumen akan menuju retikulum. Pada bagian ini, makanan tersebut dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan kasar yang disebut bolus. Berfungsi sebagai tempat fermentasi dan tempat berkumpulnya benda-benda asing.
c.         Omasum
Sewaktu beristirahat, hewan ruminansia seringkali mulutnya mengunyah. Ini dilakukan karena bolus dari retikulum dikeluarkan kembali menuju rongga mulut. Dari rongga mulut, makanan masuk kembali menuju omasum yang berfungsi sebagai grinder, filtering, fermentase dan absorpsi.
d.        Abomasum
Makanan yang berasal dari omasum akan diteruskan ke abomasum (perut sebenarnya). Di dalam abomasum, makanan dicerna seperti halnya pada lambung manusia yakni secara kimiawi. Abomasum merupakan tempat terjadinya sekresi asam dan enzim pencernaan untuk mencerna makanan. Hasil pencernaan di abomasum menghasilkan bentuk bubur yang disebut kim.
4.        Usus halus
Setelah dicerna dalam abomasum, makanan menuju usus halus. Di dalam usus halus, sari-sari makanan diserap oleh pembuluh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
5.        Usus besar
Sedangkan makanan yang tidak tercerna menuju usus besar dan mengalami penyerapan air menjadi feses. Kemudian, feses menuju rektum dan keluar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar